• Jelajahi

    Copyright © Nusantara Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Ketua DPRD Medan Wong Chun Sen Merespon 'Permainan' Pemilihan Kepling Kalau Merasa Dirugikan Kirim Suratnya Kita RDP Kan

    09 Januari 2025, Januari 09, 2025 WIB Last Updated 2025-01-09T12:59:09Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Nusantaramaju.com - Polemik pemilihan kepala lingkungan yang diduga ada 'kejanggalan' dan 'permainan' di Kecamatan Medan Denai mendapat sorotan dari Ketua DPRD Kota Medan Drs Wong Chun Sen Tarigan (foto), Kamis (9/1/2025).


    Wong menegaskan, bila ada yang dirugikan buat suratnya, biar kita panggil dan kita RDP kan. "Kalau merasa dirugikan buat suratnya ke DPRD Medan, biar kita RDP kan", tegas Ketua DPRD Kota Medan ini singkat, merespon pertanyaan awak media terkait soal dugaan adanya permainan dalam pemilihan kepala lingkungan di Medan Denai.


    Diberitakan sebelumnya

    Dugaan kejanggalan dan kecurangan pemilihan kepala lingkungan di wilayah Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai mencuat kepermukaan, para calon Kepling yang kalah menolak hasil pemilihan Kepling tersebut, salah satunya di lingkungan VIII dan Lingkungan IV.


    Dugaan kecurangan dan kejanggalan dalam pemilihan Kepala Lingkungan VIII Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai mencuat kepermukaan, setelah calon patahana Nur Aini Sipahutar yang dinyatakan 'kalah', ia pun membeberkan kejanggalan tersebut kepada awak media, Rabu (8/1/2025).


    "Saya merasa sangat kecewa kepada panitia pemilihan, betapa tidak, berkas dukungan dari masyarakat buat saya 127 suara, sementara, rival saya hanya mendapatkan dukungan cuma 70 suara, tapi dia dinyatakan menang, kan ini jelas ada dugaan 'permainan' dan kejanggalan", kata Nur Aini Sipahutar, membeberkan.


    Diuraikannya, dugaan kejanggalan lain juga ada, dimana dukungan terhadap rival-nya tidak sesuai dukungan dari masyarakat setempat, sebab, KK yang diminta kepada masyarakat bukan untuk dukungan calon akan tetapi dijanjikan untuk pembagian sembako.


    Anehnya panitia tidak menunjukkan dukungan kedua calon saat pemilihan, bahkan ketika diminta untuk menunjukkan dukungan kedua calon pun, panitia tidak memperlihatkan, ada apa ini, kata Aini Sipahutar nada bertanya seakan ada 'permainan' dalam pemilihan kepala lingkungan ini.


    Dirinya berharap, agar Lurah Tegal Sari Mandala III dan Camat Medan Denai mengevaluasi kembali pemilihan kepala lingkungan VIII, saya minta di ulang, meski saya sudah menerima SK pemberhentian sebagai kepala lingkungan VIII yang dikeluarkan oleh Camat Medan Denai, kata Nur Aini Sipahutar, seraya menunjukkan SK pemberhentian dirinya kepada awak media.


    "Saya tidak mempermasalahkan kalau pemilihan kepala lingkungan VIII ini fer, terbuka, tidak ada kecurangan dan kejanggalan. Tapi kalau seperti ini, jelas saya tidak terima, dugaan kejanggalan ini pun akan saya sampaikan kepada DPRD Kota Medan guna mendapatkan perhatian untuk dilakukan RDP, agar proses pemilihan kepala lingkungan ini mendapat kejelasan",tegas Nur Aini Sipahutar, rencananya.


    Dikutip dari Sumut24.co, polemik permasalahan kepala lingkungan juga terjadi di lingkungan IV Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan, dalam pemilihan kepala lingkungan ini, disebut-sebut Lurah Tegal Sari Mandala III, Ibnu intervensi dalam pemilihan Kepling tersebut.


    Diduga adanya intervensi oknum Lurah Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai, akhirnya calon incumbent Ridho Ilahi kalah dengan Abdul Kadir untuk menjadi Kepling IV TSM III Medan Denai.


    Menurut perwakilan masyarakat Azwar mengatakan, calon Kepling IV TSM III Kecamatan Medan Denai, Ridho Ilahi tak terpilih menjadi Kepling karena diduga kuat adanya intervensi dan permainan suap dari calon Kepling AK kepada oknum Lurah TSM III, padahal dukungan untuk Ridho Ilahi sudah maksimal melebihi batas persyaratan yang telah ditetapkan.


    Apalagi kami mendapat kabar bahwa sang calon Kepling AK diduga telah menyetorkan pelicin kepada oknum Lurah sebesar Rp 25 juta agar mulus menjadi Kepling, ucapnya. Sementara, Abdul Kadir tidak mendapat dukungan penuh dari masyarakat, sehingga kuat dugaan kami bahwa calon Kepling AK diduga sudah sekongkol dengan Lurah karena adanya dugaan uang pelicin tersebut. (Red.06/Tim)

    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Berkomentarlah sesuai topik dan menjaga etika sopan-santun