Nusantaramaju.com - Wira Karya Indonesia (WKI) Provinsi Sumatera Utara apresiasi DPP Partai Golkar atas Pembekuan Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) versi Ir. Ali Wongso Sinaga.
Ketegasan dan keseriusan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia melalui Ketua bidang ormas DPP Golkar Fahd Elfouz Arafiq bukti nyata bahwa akar pohon beringin kuat dan keras.
"Pembekuan ini begitu sangat positif bagi pertumbuhan kaderisasi di SOKSI beserta lembaga konsentrasinya sehingga berdampak positif kepada Partai Golkar" ujar Ketua Depidar WKI Sumut, Edison Tamba l, Senin (24/3/2025) di Medan.
Dipaparkan Edoy (Sapaan akrab Edison Tamba.red), dualisme SOKSI yang merupakan salah satu Ormas pendiri partai Golkar menjadi preseden buruk dalam perekrutan kaderisasi.
Kekhawatiran dan dilema dikalangan masyarakat untuk sebuah pengakuan dalam berpolitik, salah satu dampak terhadap dualisme.
"Tak heran, jika dualisme ini membuat sejumlah kepengurusan partai Golkar di daerah banyak ketimpangan. Diskriminasi terhadap kader SOKSI dibawah kepemimpinan Ketua Umum Bapak H Ahmadi Noor Supit, terkesan terkebiri dikarenakan tidak masuk dalam kepengurusan" tegas Edoy.
Untuk itu, Edoy berharap, dengan dibekukannya SOKSI kepengurusan Ali Wongso Sinaga memberikan bukti baru serta peluang evaluasi sebagai hasil upaya persatuan.
Dan, kekhawatiran bagi masyarakat secara khusus pemuda dan generasi milenial terhadap sebuah pengakuan ketika ingin bergabung atau menempa diri sebagai kader baru untuk Golkar Masa Depan.
"Ini langkah menuju generasi terbaik bagi Golkar Masa Depan. Harapan kita, kepengurusan Partai Golkar di daerah untuk disegerakan revitalisasi. Sehingga pimpinan Partai Golkar daerah mampu mengikuti ketegasan sosok Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadia dalam menjadikan Partai Golkar yang solid dan kuat"pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua bidang ormas DPP Golkar Fahd elfouz arafiq secara resmi merekomendasikan pembekuan Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) versi saudara Ir. Ali Wongso sinaga.
Keputusan ini diambil karena kepemimpinan Ali Wongso dinilai tidak menunjukkan itikad baik untuk melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) Bersama sebagaimana yang telah di putuskan DPP Golkar dalam Rakernas 08 februari 2025 yang lalu.
Sebagai salah satu organisasi pendiri Golkar, SOKSI memiliki peran penting dalam menjaga soliditas dan persatuan kader di seluruh Indonesia.
Namun, sikap kepengurusan yang dipimpin oleh saudara Ir. Ali Wongso Sinaga yang enggan mengikuti mekanisme rekonsiliasi melalui Munas Bersama dianggap bertentangan dengan semangat kebersamaan dan demokrasi internal partai Golkar, ujar Fahd Elfouz ketika di wawancara di kantor DPP Golkar Slipi Jakarta (24/03/2025). (Red.06)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai topik dan menjaga etika sopan-santun